Love with all your heart


“ Tak ada cinta lagi” itulah kalimat singkat yang kerap kali keluar ketika ada pasangan suami istri yang hendak berpisah. Tanpa mengitung berapa lama waktu perkenalan, dan apa saja yang membuat  mereka bisa bersatu kalimat itu keluar dengan begitu mudah. Benarkah tak ada yang tersisa? Benarkah cinta pergi tanpa ada bekasnya?
Apaka cinta sudah seperti barang bekas? Atau sepeti pakaian yang sudah usang yang sudah tidak layak dipakai karena habis dimakan waktu?
Bila cinta itu hanya seperti perasaan  “kesenangan” atau “kebiasaan” saja mungkin jawabannya ialah iya. Cinta bisa berubah dalam hitungan menit jika yang ada dalam pandangan kita hanya “kesenangan” dan “kebiasaan” saja. Namun cinta itu bukan seperti “kesenangan” atau “kebiasaan” saja, lebih dari itu, cinta itu adalah sebuah keputusan dan sebuah komitmen.

Cinta begitu nikmat dan membahagiakan ketika dalam kondisinya baik-baik saja. Ketika tidak dalam keadaan baik-baik sajalah cinta itu teruji. Mulai saling menyalahkan dan mengklaim diri paling benar, bertahan dengan ego masing-masing dan mengabaikan kepentingan dan kenyamanan anggota keluarga yang lain. Tidak heran banyak anak yang menjadi korban akibat dari keegoisan orang tua. Janganlah perasaan terkhianati dan tersakiti menjadi alasan lunturnya cinta yang sebelumnya mengantar kesebuah pernikahan suci, yang sudah diikrarkan dihadapan  Tuhan. Jika kehilangan cinta mintalah kepada Tuhan untuk mengisi ruang hati. Mintalah Tuhan untuk menyiram hati kita, agar cinta itu  bisa bertumbuh lagi. Ingatlah, betapa Tuhan mencintai kita, Tuhan tetap selalu rindu dan tangannya selalu terbuka untuk kita. Tuhan selalu menerima kita kembali, meskipun Dia pernah dikhianati.

Cintailah Tuhan dengan segenap hati, karena dengan cinta sejati-Nya kita bisa tetap mengasihi apapun keadaan yang kita alami. 
(Merry listens to : when a man loves a woman - Michael Bolton)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Conan The Barbarian 2011

Welcome May

Senja Tanpa Nama