Senja Tanpa Nama

Setiap senja datang menyapa, Selalu dengan sedikit bicara Dengan hemat suara dan sedikit anggukan sebagai tanda, Membuatku ingin bertanya, apa guna mulut jika untuk bicara saja susah... Tapi Sudahlah, Senyumnya cukup untuk menebus dosanya Mungkin kau memang tak suka bicara Tapi kau menggantinya dengan senyum yang membuatku menyerah... Membuatku menunggu jarum jam tepat jam lima Membuatku menanti disetiap senja Untukmu yang pelit suara Yang selalu singgah disetiap senja Yang datang tanpa sebuah nama Berhentilah... Sepertinya aku jatuh cinta... *Untukmu yang selalu bersepeda